PMII PONOROGO

Mencari Artikel Di Blog PMII Ponorogo

KERANGKA ACUAN Symposium

Symposium, Lomba Desain Corak Batik, Galeri Batik, Pameran, Bazar dan Lelang Batik Khas Ponorogo
Koperasi Batik Pembatik Ponorogo

Thema :

“Revitalisasi Batik dan Usaha Industri Batik Khas Ponorogo”

PC PMII PO 05/06



A. Latar Belakang
Industri batik Ponorogo mengalami perjalanan sejarah kemajuannya sekitar tahun 60-an. Keberadaan industri Batik dalam bentuk home industri waktu itu sangat berpengaruh pada kemajuan dunia usaha, karena usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dan menjadi sumber penghasilan ekonomi rumah tangga bagi hampir sepertiga dari jumlah penduduk kota Ponorogo. Bahkan muncul perkembangan home industri batik yang memiliki induk-induk perusahaan, yang melayani home-home industri tersebut seperti; Koperasi Pembatik, Koperasi Batik Bhakti dan lain-lain.
Secara makro pengaruh dari hasil produksi batik ini mampu meningkatkan tingkat pendapatan serta menopang perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyak berdirinya koperasi-koperasi, usaha home industri khusus batik dan pusat perdagangan batik yang mampu menyuplai kebutuhan batik nasional.
Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini mulai mengalami pergeseran, yang diawali dari sektor produksi pemasaran sampai pada kualitasnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; faktor internal dan faktor external. Adapun yang menjadi faktor internal kemunduran batik khas ponorogo adalah sistem managemen pengelolaan, mekanisme usaha batik baik mulai pengadan produksi dan pasar tidak mampu mengikuti laju perubahan sistem pasar modern yang selalu mengalami perkembangan, dan hampir usaha-usaha ekonomi waktu itu akan survive dengan sistem managemen modern yang mengandalkan provite oriented.
Sementara sistem managemen pasar yang dikembangkan sebelumya terkesan hanya mengandalkan jaminan/proteksi dari kebijakan pemerintah, sehingga kesejahteraan anggota dijamin penuh oleh sisa hasil usaha berdasarkan hasil proteksi tersebut. Adapun yang menjadi faktor ekternal dari kemunduran produksi batik ini secara umum adalah mulai melemahnya dukungan dari pemerintah melalui kebijakan dalam melakukan proteksi terhadap pengusaha home industri batik local maupun koperasi-koperasinya yang notabene adalah lembaga yang selama ini menopang keberlangsungan survival produsen batik, baik dalam penyuplaian bahan baku maupun pemasarannya, sehingga produk usaha home industri mengalami kemacetan, kondisi seperti saat ini dimulai pada tahun 70-an hingga sekarang.
Berangkat dari paparan di atas ada gagasan bagaimana potensi sumber daya yang telah ada dapat di refitalisasi, disesuaikan dengan kondisi dan sistem managemen pasar modern sebagaimana sistem ekonomi pasar bebas saat ini. Dengan tetap berbasiskan peningkatan usaha ekonomi kerakyatan, sebagai upaya membangkitkan semangat dan dapatnya menyelusuri sejarah kejayaan batik dan industri usaha batik khas ponorogo perlu adanya program pelestraian batik khas Ponorogo.
B. Tema dan Bentuk Kegiatan
Tema Umum dari kegiatan ini adalah
“Revitalisasi Batik dan Usaha Industri Batik Khas Ponorogo”
C. Maksud dan Tujuan
Maksud kegiatan ini diselenggarakan adalah untuk memberi stimulus kepada produsen batik local untuk kembali bersemangat melakukan kegiatan produksinya. Selain itu sebagai upaya awal mengajak pemerintah daerah untuk melirik dan memperhatikan pusat-pusat ekonomi local yang selama ini menjadi pilar ekonomi kerakyatan.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, meliputi :
1. Membangkitkan kembali potensi industri batik khas Ponorogo.
2. Meningkatkan mutu daripada kualitas dan kwantitas batik khas Ponorogo.
3. Memasyarakatkan batik khas Ponorogo sebagai alternatif produk unggulan daerah.
D. Target
1. Munculnya kembali semangat home industri batik khas Ponorogo
2. Mutu kualitas batik khas Ponorogo mampu bersaing dalam pasar.
3. Munculnya para desainer dan pelaku usaha industri batik khas Ponorogo yang yang tetap berpegang pada mutu dan kualitas tinggi dan banyak diminati masyarakat.
E. Waktu dan Tempat
Seluruh rangkaian agenda ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Januari sampai dengan Rabu, 31 Januari 2006 di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo
F. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang masuk dalam agenda ini adalah :
1. Acara Ceremonial
Acara Ceremonial terdiri dari acara pembukaan dan penutupan kegiatan, dengan susunan acara sebagaimana terlampir.
2. Acara Symposium dan Lelang Batik Khas Ponorogo
Acara Symposium merupakan acara yang dikemas secara terbuka dengan menghadirkan para pelaku sejarah dari kejayaan usaha batik local dengan dilanjutkan sharring bagaimana mencari dan menemukan ide cemerlang untuk menggugah kembali semangat para produsen batik local untuk kembali berproduksi dan sekaligus merupakan bentuk kegiatan apresiasi terhadap hasil produksi batik local yang memiliki keunikan dan nilai karya seni tinggi.
3. Lomba Corak Batik Nasional
Merupakan event penggalian kreatifitas masyarakat dalam hal desain corak batik yang memiliki uniknes (ciri khas) bagi batik Ponorogo.
4. Galeri, Pameran dan Bazar Batik
Merupakan rangkaian kegiatan yang mencoba memperlihatkan kembali dari hasil produksi batik local maupun nasional, kemudian juga dibuka pasar transaksi dari produk batik.
G. Pelaksana
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan oleh koperasi batik pembatik Ponorogo. Adapun secara teknis pelaksana kegiatan ini dibentuk kepanitiaan sebagaimana terlampir.
H. Peserta
Peserta dari kegiatan ini secara umum melibatkan seluruh masyarakat Ponorogo. Adapun perinciannya dari masing-masing kegiatan sebagai berikut:
1. Simposium dan Lelang Batik Khas Ponorogo.
Adapun peserta dari symposium diikuti oleh :
• Instansi pemerintah
• Unsur pelajar dan mahasiswa
• ORMAS
• OKP se-Ponorogo
• Masyarakat produsen Batik Ponorogo.
2. Lomba Corak Batik Khas Ponorogo
Adapun peserta dari lomba corak batik diikuti oleh :
• Kalangan pelajar
• Seniman
• Pengusaha batik
• Umum.
3. Galeri, Pameran dan Bazar Batik.
Adapun peserta dari Galeri, Pameran, Bazar diikuti oleh :
• Produsen batik
• Pedagang batik, dan
• Masyarakat secara umum.

I. Nara Sumber

Adapun nara sumber dari kegiatan ini antara lain sebagai berikut;
1. Symposium Batik Khas Ponorogo.
Adapun Nara sumber symposium adalah :
• Para pelaku sejarah industri Batik Ponorogo.
• Sosiolog/Sejarawan Batik
• Ketua Koperasi Batik Pembatik Ponorogo.
• Budayawan/Pemerhati Batik Ponorogo
2. Dewan Juri Lomba Corak Batik Khas Ponorogo.
Adapun Dewan Juri dalam Lomba corak batik adalah :
• Dewan Kesenian Ponorogo.
• Pakar Batik Nasional.
• Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi (INDAKOP) Ponorogo.


J. Anggaran Biaya

.

K. Penutup

Rangkaian kegiatan di atas merupakan rangkaian usaha untuk refitalisasi usaha batik khas Ponorogo yang merupakan asset daerah yang sempat terhenti.
Adapun kerangka acuan ini disusun dan diajukan dalam usaha mensukseskan kegiatan tersebut dengan harapan mendapat perhatian, apresiasi dan dukungan moril, spirituil, dan materiel dari semua pihak.
Demikian kerangka acuan ini disusun, semoga agenda tersebut senantiasa di bawah lindungan payung ridlo dan inayah Allah SWT sehingga dengan diadakannya rangkaian kegiatan di atas dapat memberikan ghiroh untuk menumbuhkan kembali batik khas Ponorogo.


No response to “KERANGKA ACUAN Symposium”

Post a Comment

Terimakasih. sekali tangan terkepal, hilangkan ratapan tangis dimuka bumi

Membagi Pengetahuan

Bagi Sahabat-sahabat yang punya artikel, saran, Kegiatan, proposal dan ingin di muat di blog ini, harap mengirimkannya ke E-mail

Bergabung di Agen Pulsa Elektronik