PMII PONOROGO

Mencari Artikel Di Blog PMII Ponorogo

SEJARAH DAN Dinamika PMII Lokal Ponorogo

PC PMII PO 05/06


PMII Ponorogo lahir tahun 1965.
Diketuai oleh Mujib Nahrowi yang berasal dari Malang. Beliau ialah mantan pengurus PB. IPNU. Pindah ke Ponorogo karena bekerja di Pembatik dan aktif di gerakan anshor NU Ponorgo. Sekarang pindah di Jakarta menjadi pengusaha.
Sekretaris waktu itu adalah Bpk. Syaiful Mikhdar yang berasal dari Banyuwangi dan hingga sekarang menetap di Ponorogo.
Sedang yang menjadi Bendahara adalah Bpk. Purnomo. Beliau waktu itu adalah mahasiswa STKIP.

Latar Belakang Berdirinya PMII Ponorogo :

1. Kurangnya kesibukan
2. Kurangnya wadah
3. Jenjang mengenai organisasi yang sudah selesai dan menuntut untuk berorganisasi ke yang lain.
4. Jiwa warga NU yang ingin bergerak dan berjuang
5. Persaingan antar golongan, partai,

Kondisi dan Perkembangan PMII Ponorogo

Tahun 65 adalah tahun ketika mulai muncul gerakan PKI, Gerakan partai GMNI dan Marhainisme yang sudah cukup tajam.
Di Ponorogo kampus yang ada adalah Universitas merdeka dan STKIP dan pondok Gontor. Kegiatan-kegiatan di local ponorogo belum menonjol karena mahasiswa waktu itu belum banyak.
PMII waktu itu mempunyai pengurus kurang lebih hanya 9 orang, yang kesemuanya sudah bekerja dan jarang sekali yang berasal dari mahasiswa.
Semuanya berasal dari luar kampus. Hanya beberapa dan segelintir orang yang berasal dari kampus, diantaranya ialah Bpk. Purnomo (STKIP) dan Bpk. Suyono (sekarang menjadi wartawan).
PMII waktu itu dilantik oleh pengurus besar dari Jakarta.
Perkembangan komisariat belum muncul karena sulitnya mencari anggota PMII.
Pondok Gontor juga banyak yang ikut menjadi anggota PMII, namun karena ada perbedaan pendapat dan aturan, perkembangan PMII di gontor mulai hilang dan hingga sekarang tidak ada. Banyak dari anggota PMII yang ada di gontor dikeluarkan oleh pimpinan termasuk juga pengurus pondok gontor sendiri yang aktif di PMII.
Perkembangan PMII termasuk juga masalah ekonomi waktu itu tidak ada masalah, banyak dari anggota PMII yang sudah bekerja termasuk juga di pembatik.
Dikarenakan tidak ada masalah tentang ekonomi maka PMII waktu itu sudah bisa mendirikan perpustakaan. Di Ponorogo waktu itu banyak orang kaya, banyak pengusaha, dan sedikit pegawai. Karena pegawai waktu itu gajinya sangat sedikit dan bahkan orang-orang yang ikut pegawai waktu itu di namai orang miskin yang bersepatu.
Hubungan PMII dengan NU sangat inheren, banyak aktifis PMII yang juga aktif di keorganisasian NU.
Tahun 68 PMII baru melakukan reformasi dan perubahan pengurus. Periode kedua ini PMII di Ponorogo di ketuai oleh Bpk. Amru Mu’tshim. Perkembangan PMII periode kedua sangat pesat dan bahkan banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Kondisi kampus waktu itu sudah mulai berkembang dan mulai banyak mahasiswanya. Selain di topang oleh kalangan pengusaha dan juga anggota pengurus PMII yang sudah bekerja, maka tidak heran kalau perkembangan PMII termasuk kegiatanya yang berkembang pesat. Komisariat-komisariat banyak yang berani muncul pada periode ini, kira-kira tahun 70-an komisariat-komisariat baru muncul. Diantaranya ialah komisariat IAIN, Insuri, dan Unmer.
Kurang lebih kepengurusan Bpk. Amru Mu’tashim ini adalah 5 tahun.


SEJARAH HISTORISITAS PMII

Sejarah Dan Latar Belakang Berdirinya PMII
PMII, atau yang disingkat dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Indonesian Moslem Students Movement), dalam bahasa jawanya adalah Anak Cucu organisasi NU yang lahir dari rahim Departemen perguruan Tinggi IPNU.
Lahirnya PMII bukannya berjalan mulus, banyak sekali hambatan dan rintangan. Hasrat mendirikan organisasi NU sudah lama bergolak. namun pihak NU belum memberikan green light. Belum menganggap perlu adanya organisasi tersendiri buat mewadahi anak-anak NU yang belajar di perguruan tinggi. melihat fenomena yang ini, kemauan keras anak-anak muda itu tak pernah kendur, bahkan semakin berkobar-kobar saja dari kampus ke kampus. hal ini bisa dimengerti karena, kondisi sosial politik pada dasawarsa 50-an memang sangat memungkinkan untuk lahirnya organisasi baru. Banyak organisasi Mahasiswa bermunculan dibawah naungan payung induknya. misalkan saja HMI yang dekat dengan Masyumi, SEMI dengan PSII, KMI dengan PERTI, IMM dengan Muhammadiyah dan Himmah yang bernaung dibawah Al-Washliyah. Wajar saja jika kemudiaan anak-anak NU ingin mendirikan wadah tersendiri dan bernaung dibawah panji bintang sembilan, dan benar keinginan itu kemudian diwujudkan dalam bentuk IMANU (Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama) pada akhir 1955 yang diprakarsai oleh beberapa tokoh pimpinan pusat IPNU.
Namun IMANU tak berumur panjang, dikarenakan PBNU menolak keberadaannya. ini bisa kita pahami kenapa Nu bertindak keras. sebab waktu itu, IPNU baru saja lahir pada 24 Februari 1954. Apa jadinya jika organisasi yang baru lahir saja belum terurus sudah menangani yang lain? hal ini logis seakli. Jadi keberatan NU bukan terletak pada prinsip berdirinya IMANU ( PMII ), tetapi lebih pada pertimbangan waktu, pembagian tugas dan efektifitas organisasi.
Oleh karenanya, sampai pada konggres IPNU yang ke-2 (awal 1957 di pekalongan) dan ke-3 (akhir 1958 di Cirebon). NU belum memandang perlu adanya wadah tersendiri bagi anak-anak mahasiswa NU. Namun kecenderungan ini nsudah mulai diantisipasi dalam bentuk kelonggaran menambah Departemen Baru dalam kestrukturan organisasi IPNU, yang kemudian dep[artemen ini dikenal dengan Departemen Perguruan Tinggi IPNU.
Dan baru setelah konferensi Besar IPNU (14-16 Maret 1960 di kaliurang), disepakati untuk mendirikan wadah tersendiri bagi mahsiswa NU, yang disambut dengan berkumpulnya tokoh-tokoh mahasiswa NU yang tergabung dalam IPNU, dalam sebuah musyawarah selama tiga hari (14-16 April 1960) di Taman Pendidikan Putri Khadijah(Sekarang UNSURI) Surabaya. Dengan semangat membara, mereka membahas nama dan bentuk organisasi yang telah lama mereka idam-idamkan.
Bertepatan dengan itu, Ketua Umum PBNU KH. Idam Kholid memberikan lampu hijau. Bahkan memberi semangat pada mahasiswa NU agar mampu menjadi kader partai, menjadi mahasiswa yang mempunyai prinsip: Ilmu untuk diamalkan dan bukan ilmu untuk ilmu…maka, lahirlah organisasi Mahasiswa dibawah naungan NU pada tanggal 17 April 1960. Kemudian organisasi itu diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ).
Disamping latar belakang lahirnya PMII seperti diatas, sebenarnya pada waktu itu anak-anak NU yang ada di organisasi lain seperti HMI merasa tidak puas atas pola gerak HMI. Menurut mereka (Mahasiswa NU), bahwa HMI sudah berpihak pada salah satu golongan yang kemudian ditengarai bahwa HMI adalah anderbownya partai Masyumi, sehinggga wajar kalau mahasiswa NU di HMI juga mencari alternatif lain. Hal ini juga diungkap oleh Deliar Nur ( 1987 ), beliau mengatakan bahwa PMII merupakan cermin ketidakpuasan sebagian mahasiswa muslim terhadap HMI, yang dianggap bahwa HMI dekat dengan golongan modernis (Muhammadiyah) dan dalam urusan politik lebih dekat dengan Masyumi.
Dari paparan diatas bisa ditarik kesimpulan atau pokok-pokok pikiran dari makna dari kelahiran PMII:
• Bahwa PMII karena ketidakmampuan Departemen Perguruan Tinggi IPNU dalam menampung aspirasi anak muda NU yang ada di Perguruan Tinggi .
• PMII lahir dari rekayasa politik sekelompok mahasiswa muslim (NU) untuk mengembangkan kelembagaan politik menjadi underbow NU dalam upaya merealisasikan aspirasi politiknya.
• PMII lahir dalam rangka mengembangkan paham Ahlussunah Waljama’ah dikalangan mahasiswa.
• Bahwa PMII lahir dari ketidakpuasan mahasiswa NU yang saat itu ada di HMI, karena HMI tidak lagi mempresentasikan paham mereka (Mahasiswa NU) dan HMI ditengarai lebih dekat dengan partai MASYUMI.
• Bahwa lahirnya PMII meru

5 Responses to “SEJARAH DAN Dinamika PMII Lokal Ponorogo”

Anonymous said...

nah ini yang aku cari

Anonymous said...

bos, koq belum liat actionnya

Anonymous said...

salam untuk sahabat-sahabat PMII Ponorogo...

dari Alumni PMII Kota Solo

ruzmen said...

salam Pergerakan
Salam perubahan
Salam pembebasan

Shabat2 tahun baru 2009 ini kita akan disbukan dengan Momen politik (PILLEG-PILPRES) banyak hal yang harus dilakukan dalam rangka pendistribusian kader PMII
- Mari Kita Satukkan gerakan untuk mensukseskan gerakan pendistribusian Kader di ranah Publik.

Tangan terkepal Dan maju ke muka

Rusmana I
Ketua II
PC.PMII Kutai Kartanegara (KALTIM)
085223119789

Anonymous said...

"idealisme mahasiswa adalah idealisme yang paling murni" (prammodya a.t.) sahabat-sahabat pmii cab. ponorogo...
pemilu '09 adalah pesta demokrasinya para pelanggar berat ham...
tolak pemilu '09...
jangan sampai idealisme kita tergadaikan oleh kekuasaan semata,

ingat "idealisme adalah harta yang paling berharga yang dimiliki oleh seorang pemuda"...

bergerak dan berorganisasilah..!!!
BACA DAN LAWAN...!!!

Post a Comment

Terimakasih. sekali tangan terkepal, hilangkan ratapan tangis dimuka bumi

Membagi Pengetahuan

Bagi Sahabat-sahabat yang punya artikel, saran, Kegiatan, proposal dan ingin di muat di blog ini, harap mengirimkannya ke E-mail

Bergabung di Agen Pulsa Elektronik